Mesin pelet biomassa dapat memproses tandan buah kosong (EFB) menjadi pelet bahan bakar. EFB adalah salah satu bahan baku biomassa yang paling menjanjikan di industri budidaya dan pemrosesan minyak sawit. Proses dan keuntungan memproses EFB menjadi pelet bahan bakar adalah sebagai berikut:
1. Kesesuaian tandan buah kosong (EFB) sebagai bahan baku
Karakteristik komposisi: EFB kaya akan lignoselulosa (selulosa, hemiselulosa, dan lignin). Lignin melunak selama kompresi suhu tinggi dan bertindak sebagai perekat alami, memungkinkan mereka untuk dibentuk tanpa penambahan lem, membuatnya cocok untuk pemrosesan pelet bahan bakar.
Keuntungan Sumber Daya: EFB adalah produk limbah utama setelah ekstraksi minyak sawit (akuntansi sekitar 70% dari limbah pengolahan minyak sawit). Dengan sumber terkonsentrasi dan volume produksi besar (terutama di daerah penghasil minyak sawit utama Asia Tenggara), mereka mewakili strategi pemanfaatan sumber daya "limbah-ke-harta", mengurangi biaya bahan baku. Persyaratan Pretreatment: EFB memiliki kadar air yang tinggi (EFB segar dapat memiliki kadar air 60%-70%) dan pertama-tama harus dikeringkan untuk mengurangi kadar air hingga 10%-15%(kisaran kelembaban optimal untuk pelleting). Ini juga membutuhkan penghancuran untuk memecahnya menjadi bahan seragam, berserat untuk pencetakan kompresi berikutnya.
2. Pemrosesan EFB dalam mesin pelet biomassa
Berdasarkan karakteristik EFB (struktur serat, kadar air, dll.), Mesin pelet biomassaMenyelesaikan peletisasi melalui langkah -langkah berikut:
Pulverisasi: Memecah EFB menjadi partikel serat yang halus, 3-5mm, meningkatkan luas permukaan dan memfasilitasi pengeringan dan kompresi berikutnya.
Pengeringan: EFB bubuk dipertahankan dalam pengering untuk mempertahankan kadar air yang masuk akal (biasanya 10%-15%) untuk mencegah penggumpalan dan kerusakan selama cetakan. Cetakan kompresi:
Komponen inti dari mesin pelet biomassa (roda kompresi dan mati) memberikan tekanan tinggi pada serat EFB kering. Gesekan menghasilkan panas (biasanya 80-120 ° C), melunakkan lignin dan mengikat serat bersama-sama, menghasilkan pelet silinder dengan diameter 6-10mm.
Pendinginan dan penyaringan: Pelet, pada suhu tinggi setelah dicetak, perlu didinginkan hingga suhu kamar untuk menstabilkan strukturnya. Mereka kemudian disaring untuk menghilangkan puing -puing dan mendapatkan pelet biomassa EFB yang berkualitas.
3. Keuntungan Bahan Bakar Pelet EFB
Manfaat Lingkungan: Pelet EFB mencapai netralitas hampir karbon (CO₂ diserap selama keseimbangan pertumbuhan yang dilepaskan selama pembakaran), rendah sulfur dan nitrogen, dan memancarkan polutan yang jauh lebih sedikit daripada bahan bakar fosil.
Manfaat Ekonomi: Pelet EFB diproses dari limbah pertanian, menghasilkan biaya bahan baku yang rendah dan mengatasi masalah lingkungan yang terkait dengan stokpiling EFB (seperti infestasi jamur dan serangga).
Aplikasi: Pelet EFB dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk boiler industri, pembangkit listrik, dan pemanas rumah. Dengan nilai kalori sekitar 16-19 mJ/kg, mereka sebanding dengan pelet kayu dan dapat secara efektif menggantikan batubara dan bahan bakar minyak.
Ringkasan
Mesin pelet EFB sepenuhnya disesuaikan dengan kebutuhan pemrosesan tandan buah palem kosong (EFB). Melalui pretreatment dan penyetelan peralatan yang tepat, sumber daya limbah ini dapat dikonversi menjadi bahan bakar pelet bersih yang efisien. Ini tidak hanya sesuai dengan tren perlindungan lingkungan tetapi juga menciptakan nilai ekonomi tambahan untuk industri palem. Teknologi ini memiliki potensi besar untuk ekspansi, terutama di daerah penghasil sawit besar seperti Asia Tenggara.