Nilai kalori pelet biomassa dipengaruhi oleh faktor -faktor seperti jenis bahan baku, kadar air, dan metode pemrosesan, dan dapat bervariasi secara signifikan. Berikut adalah kisaran nilai kalori untuk pelet biomassa umum bersama dengan penjelasan yang relevan:

1. Kisaran nilai kalori dari pelet biomassa umum

Pelet kayu keras (seperti kayu ek, pinus) : 4200 - 4800 kalori kepadatan tinggi kayu, nilai kalori tinggi, pembakaran stabil, cocok untuk pemanasan rumah tangga, boiler industri, dll. 

Pelet kayu lunak (seperti kayu cemara, kayu poplar) 3800 - 4200 kalori per gram kepadatan rendah, nilai kalori yang sedikit lebih rendah, kecepatan pembakaran cepat, sering digunakan pada pembangkit listrik biomassa atau pemanasan lokal. 

Limbah pertanian (batang jagung, sekam padi) 3200 - 3800 kalori mengandung lebih sedikit selulosa dan lignin, dan memiliki nilai kalori yang lebih rendah. Kadar air perlu dikontrol (≤15%) untuk mencegah penurunan efisiensi pembakaran. 

Kerang Kacang dan Pelet Cangkang Palm 3800 - 4400 kalori tinggi dalam kandungan minyak, dengan nilai kalori mirip dengan kayu lunak. Selama pembakaran, mereka menghasilkan lebih sedikit abu, membuatnya cocok sebagai alternatif bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik atau pemanasan. 

Pelet bambu 4500 - 5000 Kalori Serat kayu dikemas erat, dengan nilai kalori yang dekat dengan kayu keras, dan kandungan abu pembakaran rendah (<1%), menjadikannya bahan bakar yang hemat biaya. 

Pelet bahan baku campuran 3500 - 4500 terdiri dari berbagai limbah pertanian dan kehutanan, nilai kalori mereka tergantung pada rasionya. Mereka biasanya digunakan dalam skenario pengeringan industri di mana nilai kalori tinggi tidak diperlukan. 

2. Faktor kunci yang mempengaruhi nilai kalor

(1) Komposisi bahan baku

Bahan baku dengan kandungan lignin dan selulosa tinggi (seperti kayu keras) memiliki nilai kalori yang lebih tinggi, sedangkan bahan baku dengan lebih banyak abu dan kelembaban (seperti jerami dan sekam padi) memiliki nilai kalori yang lebih rendah.

Bahan baku berminyak (seperti cangkang palem) memiliki nilai kalori yang jauh lebih tinggi karena kandungan karbonnya yang tinggi, yang jauh lebih tinggi daripada jerami tanaman biasa.

(2) Kadar air

Kadar air yang ideal harus ≤ 10%. Untuk setiap peningkatan kelembaban 10%, nilai kalori berkurang sekitar 500-800 kalori per kilogram. Misalnya, nilai kalori partikel jerami dengan kadar air 20% mungkin lebih dari 1000 kalori lebih rendah dari mereka yang memiliki kadar air 10%.

(3) Teknologi pemrosesan

Kepadatan kompresi: Semakin tinggi kepadatan partikel (seperti 1,1-1,3 gram per sentimeter kubik), semakin tinggi nilai kalor per satuan volume dan semakin lama durasi pembakaran.

Kontrol pengotor: kotoran dalam bahan baku (seperti pasir dan logam) akan mengurangi komponen pembakaran yang efektif, menghasilkan penurunan nilai kalori. 

Jika Anda memerlukan data spesifik tentang nilai kalori bahan baku atau metode pengujian, berikan jenis bahan baku atau skenario aplikasi sehingga analisis yang lebih akurat dapat dilakukan.

Tinggalkan pesan Anda

E-mail
Whatsapp