Memproses sekam padi dan kerang kacang menjadi bahan bakar pelet biomassa memang merupakan pilihan yang menggabungkan perlindungan lingkungan dan nilai ekonomi. Pemanfaatan sumber daya dari limbah pertanian semacam itu menjadi arah pengembangan yang penting di bidang energi terbarukan.

1. Karakteristik material: Potensi sumber daya limbah pertanian

(1) Sekam padi

Sumber:Produk sampingan dari pemrosesan padi, dengan output tahunan yang besar (Cina memiliki luas budidaya padi dan output sekam padi yang cukup besar).

Sifat fisik dan kimia:Kandungan karbon sekitar 35%hingga 40%, materi volatil tinggi (sekitar 70%), kadar abu relatif rendah (10%hingga 20%), nilai kalori sekitar 12 hingga 15mj/kg, dan memiliki kemampuan mudah terbakar yang baik.

Karakteristik:Ini memiliki tekstur longgar dan porositas tinggi. Sulit untuk dibentuk sendiri dan perlu dicampur dengan bahan baku lainnya atau pra-perawatan.

(2) Kerang kacang

Sumber:Limbah setelah penembakan kacang, terutama diproduksi di daerah produksi kacang seperti Shandong, Henan dan Hebei.

Sifat fisik dan kimia:Kandungan karbon sekitar 40%hingga 45%, materi volatil sekitar 80%, kadar abu rendah (<5%), nilai kalori sekitar 15 hingga 18MJ/kg, struktur serat yang stabil, dan kemampuan formulir yang lebih baik daripada sekam padi.

Fitur: stKetangguhan rong, partikel seragam setelah menghancurkan, dan ketika dicampur dengan sekam padi, ia dapat mengoptimalkan kinerja pembentukan.

2. Keuntungan Aplikasi: Berbagai Nilai dalam Perlindungan Lingkungan, Ekonomi dan Keamanan Energi

(1) Manfaat Lingkungan

Mengurangi Polusi Limbah: Jika sekam padi dan kerang kacang terbakar langsung atau ditumpuk, mereka dapat dengan mudah menghasilkan asap dan debu dan menempati tanah. Setelah diproses menjadi pelet, mereka dapat berubah dari limbah menjadi harta karun.

Emisi rendah karbon: karbon dioksida yang dilepaskan selama pembakaran bahan bakar biomassa dapat diserap oleh proses pertumbuhan tanaman, menjadikannya sumber energi "karbon-netral". Dibandingkan dengan batubara, dapat mengurangi emisi karbon sekitar 80%.

Emisi Polutan Rendah: Kandungan logam berat dalam abu sangat rendah, dan emisi sulfur oksida (SOX) dan nitrogen oksida (NOx) dalam gas buang pembakaran jauh lebih rendah daripada bahan bakar fosil (tidak diperlukan perlakuan desulfurisasi dan denitrifikasi).

(2) Manfaat Ekonomi

Keuntungan Biaya: Biaya bahan baku rendah (sekam padi dan cangkang kacang sebagian besar bebas atau limbah berbiaya rendah yang diproses dengan memproses perusahaan), dan biaya pemrosesan terutama terkonsentrasi pada tahap penghancuran, pengeringan, dan granulasi. Biaya setiap ton butiran adalah sekitar 300 hingga 500 yuan, dan harga pasar dapat mencapai 600 hingga 900 yuan, dengan margin keuntungan yang jelas.

Ini memiliki berbagai skenario aplikasi: dapat menggantikan batu bara di boiler industri, boiler pemanas, pembangkit listrik biomassa, dll., Dan juga dapat digunakan sebagai bahan bakar memasak rumah tangga (terutama cocok untuk daerah pedesaan). Di beberapa daerah, ia juga dapat menikmati subsidi energi terbarukan (seperti subsidi harga listrik dan manfaat pajak).

(3) Keamanan dan Keberlanjutan Energi

Mengurangi ketergantungan energi: Kurangi permintaan bahan bakar fosil seperti batubara dan gas alam. Terutama di daerah yang kekurangan batubara dan gas, pelet biomassa dapat berfungsi sebagai sumber energi alternatif yang stabil.

Mempromosikan ekonomi melingkar: mendorong pengembangan rantai industri seperti daur ulang limbah pertanian, pemrosesan dan transportasi, meningkatkan peluang kerja pedesaan, dan membentuk lingkaran tertutup "produksi pertanian - pemanfaatan limbah - pasokan energi".

Memproses sekam padi dan kerang kacang menjadi bahan bakar pelet biomassa adalah cara yang efektif untuk menyelesaikan masalah pengolahan limbah pertanian dan mengoptimalkan struktur energi, yang membawa manfaat lingkungan, ekonomi dan sosial. Jika Anda berencana untuk terlibat dalam industri ini, Anda disarankan agar Anda memberikan prioritas untuk meneliti pasokan bahan baku lokal, subsidi kebijakan dan target permintaan pasar, dan memilih rute dan skala teknis yang tepat untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.

Tinggalkan pesan Anda

E-mail
Whatsapp